Monday, January 15, 2018

GIOMAR, SAYA DAN SUAMI MELALUI PROSES MENYAPIH

Alhamdulillah, salah satu wish list saya di tahun 2018 ini sudah terlaksana, yaitu menyapih Giomar.

Sejujurnya, saya tidak terlalu sering berafirmasi kepada Giomar tentang: “Gio sebentar lagi mau dua tahun, sudah besar, nenennya berhenti yaaaa..”
Beberapa kali memang saya selipkan, namun tidak intens.

Di lubuk hati yang paling dalam, saya punya keyakinan kalau menyapih Giomar tidak akan sulit. (PD banget nih si Ibu)

Kenapa?

Karena saya ingat ketika Giomar baru lahir, saya baru bisa menyusui langsung itu di hari ke-4. Singkat cerita, saya tidak menemukan kesulitan yang berarti ketika hendak menyusuinya pertama kali. Kalau kata Ibu Bidan, Giomar langsung NYAPLOK! Saya tidak tahu ini ada kaitannya atau tidak, tapi mengingat momen pertama kali menyusui, meyakinkan saya bahwa proses menyapih pun tidak akan sulit.

Dan ternyata benar!

Semua dimulai ketika Giomar masuk daycare, Agustus 2017. Sejak Giomar masuk daycare, otomatis pagi sampai sore, Giomar tidak menyusu. Saya bekalkan susu UHT beserta botol susu jika Giomar mau. Selama di daycare, saya beberapa kali bertanya kepada pembimbingnya mengenai apakah Giomar mencari-cari nenen kalau mau tidur siang? Ternyata tidak. Dia bisa tidur siang sendiri. Kalaupun mau ditemani, hanya berupa tepuk-tepuk pantat atau usap-usap punggung. Waaaah, keren!

Beberapa bulan berlalu, saya dapat laporan bahwa Giomar tidak pernah menggunakan botol susunya, dia lebih menikmati minum susu UHT menggunakan sedotan. Lagi-lagi keren! Senang sekali saya mendengarnya! Semenjak mendapat laporan itu, saya tidak membekalinya botol susu. Saya tarik kesimpulan memang Giomar tidak menikmati minum susu di botol sebelum tidur. Ini merupakan poin penting untuk memulai menyapih. Mengapa? Karena saya tidak mau menyapih dua kali. Menyapih nenen, lalu menyapih botol susu juga sebelum tidur.

Akhir tahun 2017, tanpa ada rencana, Giomar diajak oleh sepupunya untuk menginap. Ini pertama kalinya Giomar menginap tanpa saya dan suami. Begitu juga dengan saya, ini merupakan momen pertama saya sejak memiliki Giomar, tidur tanpa Giomar di sebelah saya. Baper? Jujur, tidak sama sekali. Karena sudah terlalu kangen tidur tanpa bangun tengah malam untuk menyusui.

Sebelum tidur, saya dan suami sudah berjaga-jaga (takutnya Giomar minta pulang) dengan memaksimalkan suara dering HP. Blaaaaassss, saya bangun pagi-pagi, dan mendapati tidak ada kabar apapun di HP. Berarti aman! Wah, lagi-lagi saya senang! Titik terang untuk menyapih semakin terlihat!

Tanpa disadari, 8 Januari, 9 Januari 2018, selama dua hari tersebut, Giomar tidak minta nenen sama sekali. Blaaasss, saya berpikir, mungkin ini saatnya! Giomar kasih kode ke saya dan suami untuk lanjut menyapih. Saya bilang ke suami: “Yah, Giomar udah dua hari ngga nenen, lanjut nyapih aja ya?” Suami dengan mantap: “Lanjut lah, Bu!” Kenapa saya tanya suami, karena dengar kanan-kiri, kalau lagi proses menyapih, biasanya anak mencari kenyamanan lain untuk tidur, seperti digendong. Jadi saya butuh kesiapan suami jikalau hal itu terjadi.

Hari ini, 16 Januari 2018, delapan hari sudah Giomar, saya dan suami melalui proses menyapih. Kami sama-sama menyapih dan disapih. Tidak ada kesulitan yang berarti.

Saya tidak melakukan hal-hal seperti memberi puting saya yang pahit-pahit, balsam ataupun coret lipstik (berkesan sedang sakit). Oiya, sebelumya saya pernah loh iseng coret sekitar nenen saya dengan lipstick, reaksi Giomar? NYENGIR doang terus tetep nenen. Hahaha! Tidak dipungkiri memang terbesit kalau proses menyapihnya akan sulit, pasti hal-hal di atas akan saya coba sih.

Saya pun tidak pisah kamar. Giomar tetap tidur di sebelah saya. Giomar sempat menangis meminta nenen, menarik baju saya, namun kami nikmati proses itu. Tangisannya cukup membuat saya deg-degan dan puting saya cenat-cenut. Rasanya ingin memberikannya nenen, tapi mengingat sudah terlewatnya beberapa hari, membuat saya bertahan untuk tidak memberikanya nenen.

Alhamdulillah, kewajiban saya untuk memberikannya ASI sudah saya laksanakan dengan penuh rasa senang, ikhlas dan bangga. Begitupun dengan Giomar, dengan dia “tiba-tiba lupa nenen”, merupakan tanda bahwa Giomar sudah terpenuhi hak nya untuk mendapatkan ASI yang telah membuatnya kenyang di enam bulan pertama hidupnya dan kemudian membuatnya nyaman sampai diumurnya dua puluh tiga bulan ini.


Dua minggu lagi, Bosque Giomar akan berulang tahun yang ke-2, InsyaAllah ini awal yang baik untuk lanjut ke proses selanjutnya, yaitu: TOILET TRAINING! (brb, siapin mental dulu yaaaah!)

0 comments:

Post a Comment