Alhamdulillah, salah satu wish list saya di tahun 2018 ini sudah
terlaksana, yaitu menyapih Giomar.
Sejujurnya, saya tidak terlalu sering berafirmasi kepada Giomar
tentang: “Gio sebentar lagi mau dua tahun, sudah besar, nenennya berhenti
yaaaa..”
Beberapa kali memang saya selipkan, namun tidak intens.
Di lubuk hati yang paling dalam, saya punya keyakinan kalau menyapih
Giomar tidak akan sulit. (PD banget nih si Ibu)
Kenapa?
Karena saya ingat ketika Giomar baru lahir, saya baru bisa menyusui
langsung itu di hari ke-4. Singkat cerita, saya tidak menemukan kesulitan yang
berarti ketika hendak menyusuinya pertama kali. Kalau kata Ibu Bidan, Giomar
langsung NYAPLOK! Saya tidak tahu ini ada kaitannya atau tidak, tapi mengingat
momen pertama kali menyusui, meyakinkan saya bahwa proses menyapih pun tidak
akan sulit.
Dan ternyata benar!
Semua dimulai ketika Giomar masuk daycare, Agustus 2017. Sejak
Giomar masuk daycare, otomatis pagi sampai sore, Giomar tidak menyusu. Saya
bekalkan susu UHT beserta botol susu jika Giomar mau. Selama di daycare, saya
beberapa kali bertanya kepada pembimbingnya mengenai apakah Giomar mencari-cari
nenen kalau mau tidur siang? Ternyata tidak. Dia bisa tidur siang sendiri.
Kalaupun mau ditemani, hanya berupa tepuk-tepuk pantat atau usap-usap punggung.
Waaaah, keren!
Beberapa bulan berlalu, saya dapat laporan bahwa Giomar tidak pernah
menggunakan botol susunya, dia lebih menikmati minum susu UHT menggunakan
sedotan. Lagi-lagi keren! Senang sekali saya mendengarnya! Semenjak mendapat
laporan itu, saya tidak membekalinya botol susu. Saya tarik kesimpulan memang
Giomar tidak menikmati minum susu di botol sebelum tidur. Ini merupakan poin
penting untuk memulai menyapih. Mengapa? Karena saya tidak mau menyapih dua
kali. Menyapih nenen, lalu menyapih botol susu juga sebelum tidur.
Akhir tahun 2017, tanpa ada rencana, Giomar diajak oleh sepupunya
untuk menginap. Ini pertama kalinya Giomar menginap tanpa saya dan suami.
Begitu juga dengan saya, ini merupakan momen pertama saya sejak memiliki
Giomar, tidur tanpa Giomar di sebelah saya. Baper? Jujur, tidak sama sekali.
Karena sudah terlalu kangen tidur tanpa bangun tengah malam untuk menyusui.
Sebelum tidur, saya dan suami sudah berjaga-jaga (takutnya Giomar minta
pulang) dengan memaksimalkan suara dering HP. Blaaaaassss, saya bangun
pagi-pagi, dan mendapati tidak ada kabar apapun di HP. Berarti aman! Wah,
lagi-lagi saya senang! Titik terang untuk menyapih semakin terlihat!
Tanpa disadari, 8 Januari, 9 Januari 2018, selama dua hari tersebut,
Giomar tidak minta nenen sama sekali. Blaaasss, saya berpikir, mungkin ini
saatnya! Giomar kasih kode ke saya dan suami untuk lanjut menyapih. Saya bilang
ke suami: “Yah, Giomar udah dua hari ngga nenen, lanjut nyapih aja ya?” Suami
dengan mantap: “Lanjut lah, Bu!” Kenapa saya tanya suami, karena dengar
kanan-kiri, kalau lagi proses menyapih, biasanya anak mencari kenyamanan lain
untuk tidur, seperti digendong. Jadi saya butuh kesiapan suami jikalau hal itu
terjadi.
Hari ini, 16 Januari 2018, delapan hari sudah Giomar, saya dan suami
melalui proses menyapih. Kami sama-sama menyapih dan disapih. Tidak ada
kesulitan yang berarti.
Saya tidak melakukan hal-hal seperti memberi puting saya yang
pahit-pahit, balsam ataupun coret lipstik (berkesan sedang sakit). Oiya, sebelumya
saya pernah loh iseng coret sekitar nenen saya dengan lipstick, reaksi Giomar?
NYENGIR doang terus tetep nenen. Hahaha! Tidak dipungkiri memang terbesit kalau
proses menyapihnya akan sulit, pasti hal-hal di atas akan saya coba sih.
Saya pun tidak pisah kamar. Giomar tetap tidur di sebelah saya.
Giomar sempat menangis meminta nenen, menarik baju saya, namun kami nikmati
proses itu. Tangisannya cukup membuat saya deg-degan dan puting saya
cenat-cenut. Rasanya ingin memberikannya nenen, tapi mengingat sudah terlewatnya
beberapa hari, membuat saya bertahan untuk tidak memberikanya nenen.
Alhamdulillah, kewajiban saya untuk memberikannya ASI sudah saya
laksanakan dengan penuh rasa senang, ikhlas dan bangga. Begitupun dengan
Giomar, dengan dia “tiba-tiba lupa nenen”, merupakan tanda bahwa Giomar sudah
terpenuhi hak nya untuk mendapatkan ASI yang telah membuatnya kenyang di enam
bulan pertama hidupnya dan kemudian membuatnya nyaman sampai diumurnya dua
puluh tiga bulan ini.
Dua minggu lagi, Bosque Giomar akan berulang tahun yang ke-2,
InsyaAllah ini awal yang baik untuk lanjut ke proses selanjutnya, yaitu: TOILET
TRAINING! (brb, siapin mental dulu yaaaah!)
0 comments:
Post a Comment